Wednesday 29 February 2012

Ikhlas Diingatkan

Postingan kali ini aku tujukan untuk teman-teman, saudara-saudariku, dan siapapun yang pernah merasa males banget, bete, dan sebel bila ada orang yang sering nasihatin....

Kadang males juga kalo ada orang yang sering ngasih kritik atau nasihat tentang apa yang kita lakukan...
Kalau sebulan sekali atau seminggu sekali boleh laah..tapi kalo hampir tiap hari?! Dua hari sekali?! Bahkan sampe satu hari 3 kali - 2 kapsul! Nggak nyaman juga,kan?

"Kritik tapi kok terus-terusan sih?!"

Meskipun mungkin kita menyadari kalau memang kita yang salah, tapi tetep aja sebel kalo caranya kaya gitu..iya to?!
Toooooooooooo...................... :p
Bahkan mungkin ketika diingatkan kita mengeluh, "salah lagi..salah lagi..salah teruuussss...."
Dan akhirnya sebel dan galaaaauu..hehehe....


Tapi....
Yuk kita coba mengesampingkan dulu perasaan sebel itu....
Kita merenung sejenak.....
Kita sama-sama mencoba menjadi pribadi yang bijak, yang senantiasa memperbaiki mindset dengan selalu mengambil sisi positifnya... :)

Okey..langsung saja....
Mari kita simak kisah berikut ini:

KISAH TUKANG SERVIS MOBIL
===========================
Ada seorang bapak yang ahli servis mobil, dan dia bekerja di sebuah bengkel...
Suatu hari, ada seorang wanita yang datang ke bengkel tersebut sambil menaiki mobilnya...
Dia pun memarkir mobilnya itu di dalam bengkel....


Setelah mematikan mesin mobilnya, wanita itu keluar dari mobil dan langsung mendatangi bapak tukang servis tersebut sambil mengatakan, "Tolong perbaiki mobil saya,Pak!"
Sambil menyerahkan kunci mobil, dan tanpa berkata apa-apa, wanita tersebut langsung pergi keluar dari bengkel. Dia berjalan begitu cepat, terlihat sangat terburu-buru, hingga tiba-tiba dia sudah jauh meninggalkan bengkel tersebut....
Bapak itu pun bingung.....
"Apanya yang diperbaiki?!", gumamnya dalam hati....


Akhirnya dia pun memutuskan untuk mengecek satu-persatu bagian dari mobil itu...
Dia cek lampunya..cek keempat kaca sampingnya..cek tekanan bannya..cek klaksonnya..cek power steering-nya..cek sistem pembakarannya..cek kelistrikannya yang begitu rumit..cek RPM mesinnya..dan ternyata semuanya normal-normal saja sesuai standard keamanan dan kenyamanan....


Bapak itu pun mulai merasa lelah....
Tiba-tiba tanpa dia sadari, ada seseorang yang berkata,"Ooo..ini yang rusak spionnya..lihat ada kabel yang putus sampe keliatan keluar itu..pasti spionnya tidak bisa digerakkan secara otomatis..lihat juga ini wipernya agak miring..sepertinya sudah tidak bisa berfungsi normal..dan tadi aku lihat juga knalpotnya goyang melebihi standard..kayaknya kurang pas setelannya...."

Mendengar itu, dia langsung kembali bersemangat memperbaiki mobil tersebut....
Dia sambung lagi kabel di spionnya, dia betulkan posisi wipernya, dan dia setel lagi knalpotnya. Hingga akhirnya bapak tersebut berhasil memperbaiki semuanya..dan dia sekarang merasa sangat lega karena semuanya sudah berfungsi dengan baik....

Segitu dulu kisahnya.....
Sekarang mari kita amati....
Ketika wanita itu menyerahkan kunci mobil dan langsung pergi, apa yang dirasakan bapak tukang servis? Bingung, bukan?
Bapak itu bingung apa yang harus diperbaiki dari mobil tersebut...
Kemudian saat bapak itu mulai capek, dan tiba-tiba ada seseorang yang memberitahu kerusakan mobil tersebut..apakah orang itu sedang memberikan masalah baru kepadanya? Atau malah sedang membantunya menyelesaikan masalah?
Ya! Dia sedang MEMBANTUNYA!

Begitu pula gambaran orang yang sedang menasihati kita...
Dia memang bukanlah diri kita..tapi justru karena itulah dia mampu melihat kekurangan yang ada pada diri kita, lebih dari apa yang kita tahu!
Kemudian dia menyampaikan kekurangan yang ia temukan itu kepada kita....
Maka orang yang sedang menasihati kita itu, apapun alasannya, dia sedang membantu kita menemukan apa yang salah dari dalam diri kita, yang kadang luput dari perhatian kita sendiri.....

Bukankah dalam sholat 5 waktu, ketika membaca surat Al-Fatihah kita selalu berdoa,"Tunjukkanlah kami jalan yang lurus"? (Q.S. Al Fatihah ayat 6)
Hingga kemudian Allah menghadirkan orang yang bermulia hati mengingatkan kita, meski mungkin dengan caranya yang beragam....
Namun kita membencinya! Padahal dia adalah isyarat terkabulnya doa!

Dan ketika bapak tukang servis mobil itu telah mendapatkan uang servis dari wanita tersebut, dia teringat dengan orang yang membantunya tadi, dan dia bermaksud mengucapkan terima kasih kepadanya...
Dia pun melihat ke sekeliling....
Hingga akhirnya dia menyadari bahwa orang itu telah pergi entah kemana....

7 comments:

  1. sangat menginspirasi sekali...
    walaupun 1 ayat tapi membuka membuka mata hati si pembaca (termnasuk saya)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Mas Dedy..seniorku di dunia blogger.. :)
      Terima kasih sudah berkomentar..komentarnya sungguh membuat aku lebih bersemangat nulis... :D
      Itulah Al-Qur'an,Mas..satu ayat..tapi maknanya sangat luas dan dalam... :)

      Delete
    2. oiya,Mas..aku udah follow blog Anda lhoo... :D
      Follow back blog-ku yaa..mudah2an bisa terus berbagi info,inpirasi,dan hiburan.. :)

      Delete
  2. memang nasihat orang lain terkadang tak dapat kita terima atau dengarkan, padahal itu untuk kebaikan diri kita sendiri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mantap sekali Mas Risnanda Akbar... :)
      Terima kasih sudah berkomentar yaa... :)

      Delete
  3. Jangan lihat siapa yang berbicara tapi lihatlah apa yang dikatakannya.
    Terkadang hati kita terlalu sombong untuk mengakui nasihat orang lain adalah benar, atau bahkan untuk mendengarkannya.

    Orang bijak sekalipun membutuhkan orang lain untuk sekedar mengingatkannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mas Anonymous, jujur, aku seneng banget baca komentar dari Mas Anonymous.. :D
      Sungguh indah sekali nasihat dari Mas Anonymous.... :D
      Terima kasih udah berkomentar ya,Mas... :)

      Delete