Saturday 21 April 2012

Surat dari R.A. Kartini..untuk kita...

Sebelumnya, aku ucapkan Selamat Hari Kartini untuk wanita-wanita hebat Indonesia... (^_^)
Semoga semangat Raden Ajeng Kartini itu tumbuh dalam jiwa wanita-wanita Indonesia sekarang ini..menjadi "Kartini Abad 21" yang berkarakter, berjiwa pejuang, namun tetap menjunjung tinggi peran/takdir sebagai wanita di muka bumi... :)
R.A. Kartini (1879-1904)

Semangat emansipasi wanita yang dibawa Raden Ajeng Kartini sungguh mengangkat derajat kaum wanita....
Keinginan kuat dalam dirinya, agar wanita Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak, layaknya pria di masa itu, sangat besar dampaknya bagi harga diri wanita....
Sungguh kehidupan yang bermakna bagi seorang Raden Ajeng Kartini, dengan umurnya di dunia yang hanya 25 tahun....

Aku mencoba mencari-cari kisah tentang R.A. Kartini di peringatan Hari Kartini ini...(karena menurutku nggak mungkin kalo aku memperingatinya dengan memakai baju kebaya dan bersanggul sambil jalan-jalan di keramaian.... :p)
Mungkin belum banyak yang tahu..(ato aku aja yang kurang gaul kali yaa.. -.-")
Beliau R.A. Kartini senang dan sering berkorespondensi atau berkirim surat dengan teman-teman korespondensinya di Belanda..suatu hobi yang sudah "tergerus" di masa sekarang ini...

Dan aku menemukan satu kalimat yang sangat indah, yang ditulis dalam surat R.A. Kartini di suratnya yang ditujukan untuk Ny. E.C. Abendanon pada tanggal 1 Agustus 1903...

"Ingin benar saya menggunakan gelar tertinggi, yaitu : Hamba Allah"
Itulah kalimat yang ditulisnya..dan itu membuat jiwa saya bergetar..merenung..dan berfikir....
"Pantas saja Indonesia dulu bisa bebas dari penjajahan..pejuang-pejuangnya memiliki spiritualitas yang tinggi..karena secara logika memang bambu runcing tak akan mampu menang melawan meriam dan senapan..tapi secara mentalitas dan spiritualitas, jelas pejuang-pejuang kita memiliki semangat dan cita-cita yang tinggi..ini dia jawaban untuk kebangkitan bangsa Indonesia..yaitu menjunjung tinggi mentalitas dan spiritualitas..." 

Untuk melengkapi semangat Hari Kartini pada hari ini, aku punya link download lagu "Ibu Kita Kartini" yang dibuat oleh Bapak W.R. Supratman..meski cuma instrumen, tapi indah juga kalau didengerin sambil menghayati semangat juang beliau... :)
Juga aku sediakan link download partitur lagu Ibu Kita Kartini... :)

Link lagu => http://www.ziddu.com/downloadlink/19198541/LaguPerjuangan-IbuKitaKartini.mp3
Link partitur => http://www.ziddu.com/downloadlink/19198560/Partitur-IbuKitaKartini.PDF


Have a nice weekend... :D

16 comments:

  1. wah baru tau saya kalo Ibu Kita Kartini nulis kata2 itu :)

    Nice gan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kita?! :P
      Iya..aku juga baru tau..makanya aku bagi ke temen2 pengalamanku (hening sejenak) saat membaca kalimat itu... :)

      Delete
  2. masak sih, tentang emansipasi =.="
    sekarang ini malah banyak wanita yang gimana gitu... tentang masalah emansipasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. oya? emang ada apa dengan emansipasi?!

      Kalo di tulisanku ini,fokusnya cuma mem-"blow up" lagi semangat juang R.A. Kartini..juga semangat para pejuang Indonesia yang tidak hanya sekedar membangun strategi, tapi juga dengan semangat dari dalam jiwa... :)

      Delete
    2. emansipasi jadi rumit kalo dikaitkan dengan HAMnya liberal..
      itu yang aku tau >.<

      Delete
    3. Wuih..aku malah nggak tau... :p
      Aku baca-baca dulu deh..siapa tau bisa diambil sisi positifnya,dan bisa dibagi lagi di blog ini... :D

      Delete
  3. tunggu saja bagaimana Kartini nya Intikali :P

    ReplyDelete
  4. MENGUAK MISTERI HARI KARTINI
    Penulis: Muhammad Daeng Sanu Hiruk pikuk menjelang hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April, banyak persiapan yang dilakukan untuk merayakannya. Terutama bagi ibu-ibu yang mempunyai anak kecil yang masih sekolah. Perayaan hari Kartini kerap ditandai dengan pawai busana daerah. Pameran aurat, dan busana telanjang ala Kartini, dan busana daerah dengan berbagai warna dan modelnya. Tak lebih dari pawai maksiat dan mengundang murka Alloh.

    ReplyDelete
  5. MENGENAL KISAH KARTINI Nama Kartini sebenarnya baru meledak sedemikian tenar pasca diterbitkannya kumpulan surat-menyuratnya (Korespondensi) dengan para Nonik Belanda. Kumpulan surat yang diberi judul ”Door Duisternis tot Licht” (Habis Gelap Terbitlah Terang) itu sendiri diterbitkan 14 tahun setelah kematiannya. Dan inilah yang patut digaris bawahi, penerbitnya adalah Belanda sang penjajah negeri ini. Menjadi menarik jika kita cermati apakah gerangan maksud Belanda di balik semua itu. Mengapa kita patut curiga dengan maksud negeri yang telah mengeruk kekayaan perut Indonesia selama 3,5 Abad ini.

    ReplyDelete
  6. Karena tidak mungkin negara yang tabiatnya adalah penjajah melakukannya dengan tanpa tujuan yang besar di baliknya. Belanda boleh saja tak menjajah Indonesia lagi secara fisik namun haram bagi mereka jika melepaskan Indonesia secara cuma-cuma karena negara inilah (baca: Indonesia) yang telah menghidupi negeri Kincir Angin tersebut selama 350 Tahun. Pengkultusan Kartini adalah salah satu buah manis yang dihasilkan dari penanaman benih sejarah oleh Belanda melalui diterbitkannya buku Habis Gelap Terbitlah Terang. Melalui buku itu Belanda ingin mendoktrin otak-otak generasi Indonesia selanjutnya (utamanya wanitanya) agar mempelajari sosok Kartini dan meniru serta melanjutkan ide-ide Kartini yang tentunya telah dipoles sedemikian rupa oleh Belanda.

    ReplyDelete
  7. SERUAN EMANSIPASI KARTIINI DAN KAUM LIBERAL Hari Kartini identik sebagai hari emansipasi wanita. Dalam sejarahnya, Kartinilah yang tercatat sebagai tokoh pejuang emansipasi wanita atau kesetaraan gender. Di zaman ini, kesetaraan gender juga diperjuangkan kaum liberal atas nama HAM. Liberal atau Kartini memiliki misi yang sama, dalam memperjuangkan keadilan versi HAM. Yakni keadilan dalam berbagai hak dan kewajiban antara kaum lelaki dan wanita. Padahal perbedaan antara kaum laki-laki dan wanita dalam berbagai sisi begitu jelas, baik fisik, kejiwaan, kecondongan dan kodrat. Uapaya ini, ujung-ujungnya merongrong ayat-ayat al-qur’an yang sudah qoth’i dan valid serta merupakan ketatepan yang baku.

    ReplyDelete
  8. Efek berbahaya dari seruan sesatnya menjadi konten yang sangat memerlukan kritik, untuk tidak kemudian menjadi teladan bagi generasi Indonesia.

    Pertama; Misi emansipasi. Jelas merupakan misi yang berbahaya bagi kelangsungan hidup wanita dan generasi bangsa. Bagaimana pun kaum wanita tidak pantas menyetarakan peran sertanya sebagaiman halnya peran kaum lelaki. Wanita memiliki halangan-halangan secara kodrah dan firoh, yang tidak sama dengan kaum lelaki.

    Kedua: Tata Busana. Cara busana ala Kartini menjadi kritik pedas, yang tidak patut ditiru bagi wanita Indonesia. Islam mengajarkan waniat menutup aurat. Demikian yang dicontohkan oleh para shahabiyah dalam berbagai bidang yang sesuai kodratnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mas Anonymous, terima kasih sudah kasih komentar yang puaaanjaaang yaa... :D
      Alangkah senangnya kalau Mas Anonymous menyertakan nama asli..dan kita bisa berkenalan dengan baik.. :)

      Apapun alasannya, di postingan ini sengaja aku tetep mencoba untuk melihat dari sisi positifnya....
      Karena memang sosok seorang Kartini itu sama dengan kita, manusia, yang memiliki sisi positif dan sisi negatif.... :)
      Disini yang ingin aku tonjolkan adalah sisi positif dari seorang R.A. Kartini....
      Seperti kalau kita berbicara tentang Adolf Hitler..kalau kita melihat sisi jahatnya, maka sisi jahat itu yang akan menonjol...
      Tapi kalau kita memandang dari cara dia membangun pengaruh, kita bahkan bisa belajar banyak dari sosok seorang Adolf Hitler..tentu dengan tujuan yang sama sekali berbeda denga Adolf Hitler... :)

      Di komentar Mas Anonymous yang terakhir, aku sangat setuju sekali..bahwa wanita tidak pantas menyetarakan peran sertanya sebagaimana halnya peran kaum lelaki, karena wanita memiliki halangan-halangan yang tidak sama dengan kaum lelaki...
      Makanya aku nulis di postinganku di paragraf pertama,:
      "Semoga semangat Raden Ajeng Kartini itu tumbuh dalam jiwa wanita-wanita Indonesia sekarang ini..menjadi "Kartini Abad 21" yang berkarakter, berjiwa pejuang, namun tetap menjunjung tinggi peran/takdir sebagai wanita di muka bumi..." :)

      Tapi mohon maaf, untuk masalah "fitroh" yang Mas Anonymous sebutkan, aku kurang sependapat....
      Aku yakin bahwa setiap manusia memiliki fitroh yang sama..karena dicipta oleh TUHAN yang sama... :)

      Masalah cara berbusana R.A. Kartini, aku tidak bisa berpendapat banyak..karena aku disini lebih menitikberatkan pada perjuangan beliau untuk menaikkan harga diri wanita dari yang terpuruk, ke kondisi yang lebih terpandang... :)

      Semoga bisa menjadi jalan untuk saling mengerti dan menghormati... :)

      Delete
    2. super sekali mas nuzul :D

      jadi lebih punya "makna" tentang hari R.A. Kartini :p

      Delete
    3. Iyaa..iyaa...
      Makna persatuan dan kesatuan ditengah ke-Bhinneka Tunggal Ika-an... :)

      Delete