Thursday 6 June 2013

Haruskah Selalu Masuk Akal?

Salah satu peristiwa penting bagi ummat muslim adalah peristiwa isra' mi'raj..yang diperingati bertepatan dengan hari ini, Kamis 6 Juni 2013...
Mengapa begitu penting untuk diingat? Bahkan sampe dijadiin hari libur nasional!
Yaa..tentu temen-temen sudah tau, kalo dari peristiwa isra' mi'raj inilah turun salah satu perintah yang agung dari Sang Maha Agung, yaitu sholat 5 waktu....

Amalan yang apabila ditegakkan dengan sungguh-sungguh akan mampu membentuk karakter manusia...
Amalan yang akan dihisab pertama kali dihari pembalasan kelak...
Amalan yang membuat kita bisa senantiasa ingat dengan tujuan kehidupan, yaitu Mengabdi kepada Allah, yang mungkin terlupa karena terlalu sibuk dengan rutinitas kita...
Amalan yang memfasilitasi kita untuk berbincang secara langsung kepada Allah...
Begitulah diantara keagungan perintah menegakkan sholat, yang diawali dari peristiwa isra' mi'raj...

Aku ingin membahas dari sudut pandang lain...
Yaitu tentang peristiwa isra' mi'raj itu sendiri...
Karena peristiwa isra' mi'raj-nya saja sudah menunjukkan kejadian yang luar biasa...
Bagaimana bisa manusia, dalam hal ini Nabi Muhammad SAW, ketika itu dibawa bersama Malaikat Jibril untuk melakukan perjalanan dari masjidil haram ke masjidil aqsa (isra'), yang kemudian dilanjutkan dari masjidil aqsa ke langit tertinggi "Sidratul Muntaha" (mi'raj), yang itu semua terjadi dalam satu malam!

Banyak yang mengatakan itu semua tidak mungkin!
Tidak masuk akal!
Kebohongan besar!
Dan lain-lain...

Tapi coba kita tanya pada diri kita masing-masing, seberapa sih akal manusia itu?

Ada juga yang pakai perumpamaan untuk melogiskan peristiwa isra' mi'raj itu...
Ini salah satu yang pernah aku baca:
Manusia diibaratkan seekor Semut...
Ada 2 semut (keduanya sedang berada di Jakarta)
Semut 1 cerita kepada temannya si semut 2...
Semut 1 : "Aku barusan ke Bandung pulang pergi dalam waktu 10 jam..." 
Semut 2 : "Wah lo gila ya..mana mungkin lo ke Bandung PP 10 jam..udah gila loe..."
Semut 1 : "Saya nggak bohong..ini tadi 2 jam lalu saya baru sampe di Jakarta"
Semut 2 : "Mana mungkin ke bandung yg jaraknya jauh begitu?"
Semut 1 : "Saya tadi masuk ke dalam Tas Pak haji yang mau ke kondangan di bandung brow..terus Pak Haji di Bandung cuma beberapa jam..setelah kondangan Pak Haji pulang lagi ke Jakarta..."
Itu salah satu pendekatan yang diambil di salah satu blog (http://wartadetik.blogspot.com/2011/11/fakta-kebenaran-dan-logika-dari.html)

Tapi kalau kita melihat apa yang disampaikan dalam Al Qur'an, maka kita akan dapati, seakan-akan Allah menjawab perdebatan manusia ini dengan tuntas...
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesara) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (Q.S. Al Isra' 17 : 1)
Allah tidak main-main dengan mengawali ayat tentang peristiwa isra' mi'raj itu dengan sebuah batasan sekaligus penegasan: "Maha Suci Allah"
Maka Maha Suci Allah dari semua fikiran kita tentang-Nya...
Maha Suci Allah dari keterbatasan seperti yang dimiliki oleh manusia...
Maha Suci Allah dari segala kesalahan sebagaimana kesalahannya manusia...
Maha Suci Allah dari kebodohan, sebagaimana bodohnya manusia....

Maka momentum isra' mi'raj ini pun mengajarkan kepada kita semua, bahwa tidak semuanya harus masuk akal...
Karena akal kita terbatas..dan Ilmu Allah adalah Maha Luas...
Kita memang diperintahkan untuk berfikir..tapi sebatas dari apa yang bisa kita fikir...
Selebihnya, biarlah itu menjadi urusan Allah..yang harus kita imani... :)

2 comments:

  1. akal manusia terbatas, mana mungkin menghukumi yang tidak terbatas

    ReplyDelete
    Replies
    1. TE O PE BE GE TE!
      Mantap,Mas KnELPwt... :D
      Apakah mau ganti dengan SnELPwt? :p

      Delete